Jumat, 15 Agustus 2008

Sebelum langkah 2 pasti ada langkah 1

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Hakikat Keberadaan
Dunia yang kita anggap dan barangkali sudah menjadi kemufakatan dunia bahwa dunia ini adalah keberadaan yang sungguh-sungguh dan tidak perlu ada pembuktian lagi. Namun, kini telah ditemukan fakta yang berbeda dengan itu. Dunia yang kita anggap ada secara empiris itu ternyata hanya tafsiran otak kita atas informasi yang masuk lewat alat indra. Adanya fakta ini menyadarkan kepada kita bahwa keberadaan dunia tidak bersifat mutlak karena hanya merupakan hasil terjemahan dari otak kita. contohnya, lalat suka yang busuk-busuk, padahal menurut pikiran kita, itu adalah suatu hal yang tidak enak dan menjijikan dan bagi lalat itu malah sebaliknya menafsirkannya.
Anda pasti indah melihat gunung-gunung, sawah, bunga yang sedang merah-merahnya dan sebenarnya benda itu tidak mengeluarkan keindahan. namun, yang mengeluarkan indah adalah persepsi yang dihasilkan oleh otak kita.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)". (QS. Ali Imran (3): 14)
Ayat di atas menyajikan fakta yang (berdasarkan makna Indonesia dan sesuai dengan yang bersifat mutlak terhadap pembedaharaan kata yang menyimpulkan kata-kata mutlak) bahwa beberapa objek yang kita pandang sebagai keindahan, nyatanya hanya terjadi pada manusia. Keindahan yang dipaparkan dalam ayat tersebut hanya didesain untuk dirasakan oleh makhluk yang bernama manusia. Ini berarti apa yang dianggap indah oleh manusia, sebenarnya hanya indah dalam persepsi manusia. Jadi sesungguhnya keindahan tidak punya eksitensi yang mutlak. Bahkan keindahan itu hanya muncul didalam diri manusia ketika ia memersepsikannya. Jika manusia tidak sedang memersepsikannya maka tidak ada yang dinamakan keindahan.
"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirai itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui".(QS. Al-Ankabut (29): 64).
Ya Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Kita sebagai manusia harus mengerti ayat-ayat Al-Qur'an dengan bekal ilmu Bahasa Indonesia yang menerjemahkannya bahwa itu bukanlah main-main. Dunia ini hanyalah sementara bro, barangkali 63 tahun hidup kita di dunia yang karena Nabi Muhammad SAW wafat pada umur yang ke-63. Anda pasti sudah sering merasakan "Udah hari Lebaran aja ya, padahal perasaan baru kemarin", atau nenek anda yang mengatakan kepada anda "Duh Dek, Kamu sudah besar yah". Tahun ke tahun sebentar sekali, karena itu kita harus menggunakanya sebaik mungkin dengan berlomba-lomba dengan kebaikan. Jangan anda sampai menyesal hingga mengatakan seperti ini " Duh, kenapa saya tidak melakukan itu barusan" atau " Seandainya saya diberikan kehidupan lagi di dunia". Anda jangan seperti 'Pahlawan Kesiangan' yang baru bangkit setelah semuanya telah tidak mungkin terjadi lagi. Lakukanlah sekarang! karena anda melakukan dan tidak melakukan, sama-sama menghabiskan 'Waktu'.
Ya Allah semoga kita sebagai umat muslim diberikan keselamatan di dunia dan akhirat, amin. Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Tidak ada komentar: